Mendengar kata Perpeloncoan mungkin semua orang akan berkata tidak setuju dengan semua itu, karena dengan adanya hal tersebut akan menimbulkan korban fisik maupun batin. Mengapa tidak, contohnya saja yang terjadi pada saat ini perpeloncoan sangat marak diberitakan dan bahkan sampai ada korban jiwa. Sebenarnya ada apakah dengan kata perpeloncoan ini ? 

Kata perpeloncoan memang sering disebut dengan bullying atau ajang balas dendam. Bagaimana tidak, setiap calon siswa atau mahasiswa yang akan masuk ke jenjang sekolah atau perguruan tinggi pasti pernah merasakan hal yang tidak sepatutnya mereka dapatkan seperti adanya kontak fisik dan lain-lain. Mengapa hal tersebut sampai terjadi ?

Sebenarnya, kita kembalikan lagi kepada diri kita sendiri bagaimana kita mencermati dan mengendalikan diri kita sendiri. Perpeloncoan kalau kita cermati dengan baik sangat bermanfaat untuk bekal moral dan mental bagi para calon siswa atau mahasiswa, contohnya saja kita diajarkan dengan cara menghargai waktu, disiplin tinggi dan bertanggungjawab seperti halnya masuk ke sekolah militer. Tetapi, hal tersebut sekarang sudah mulai mengikis dan mengarah ke hal yang merugikan karena dengan alasan balas dendam atau hanya bersenang-senang dan menjatuhkan moral. Terus bagaimana solusinya agar perpeloncoan tersebut tidak mengarah ke hal yang merugikan ?

Sebagai calon siswa atau mahasiswa yang cerdas dan bertanggungjawab, kita harus berani untuk melaporkan kepada pihak yang berhak untuk menindak hal tersebut bila terjadi pada kita ataupun terjadi disekitar kita. Kita jangan takut akan suatu ancaman atau tekanan dari pihak lain, karena kita akan dilindungi. Bila memang terjadi, seharusnya pihak yang melakukan hal tersebut harus di tindak dengan tegas dan jangan sampai dibiarkan begitu saja, dan harus adanya pengawasan dari pihak lain yang intensif untuk mengawasi jalannya suatu kegiatan. Dan pada akhirnya, tidak akan terjadi suatu hal yang merugikan suatu pihak dan bahkan sampai memakan korban jiwa karena itu semua juga dilarang oleh agama.